Pada Selasa, 5 Oktober 2024, Stikes RSPAD Gatot Soebroto mengadakan seminar kesehatan di Aula Santo Antonius, yang berfokus pada pendidikan seks bagi para siswa. Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk perhatian terhadap meningkatnya kebutuhan pemahaman yang benar dan ilmiah mengenai topik ini, terutama bagi remaja yang sedang berada di fase awal pencarian identitas. Dengan dihadiri oleh tenaga kesehatan dari RSPAD, acara ini memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mendapatkan informasi yang kredibel dan edukatif.
para pemateri dari RSPAD menjelaskan berbagai faktor yang membuat sex education menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari sejak dini. Mereka menjelaskan bahwa pemahaman yang baik mengenai tubuh dan perubahan yang dialami selama masa pubertas dapat membantu para remaja menghindari perilaku berisiko. Dengan pengetahuan yang benar, siswa dapat membuat keputusan yang bijak dan menghindari pengaruh-pengaruh negatif yang dapat membahayakan kesehatannya, baik secara fisik maupun mental.
Selain itu, pentingnya pendidikan seks juga ditekankan dalam acara ini. Para pemateri menyampaikan bahwa pendidikan seks bukan hanya tentang memahami tubuh, tetapi juga tentang membangun kesadaran akan kesehatan, menghargai diri sendiri, serta menghormati hak-hak dan batasan orang lain. Dengan begitu, pendidikan seks menjadi salah satu cara untuk membekali para remaja agar memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri mereka dan orang lain.
Para pemateri kemudian membahas berbagai cara penanggulangan yang efektif untuk mencegah dampak buruk dari perilaku seks bebas. Salah satu cara yang ditekankan adalah pentingnya menanamkan nilai-nilai moral dan etika dalam pergaulan sehari-hari. Selain itu, mereka juga memaparkan peran penting keluarga, teman, dan lingkungan dalam memberikan dukungan serta pengawasan, sehingga para remaja dapat menjaga kesejahteraan fisik dan mentalnya.
Bagian lain yang menjadi fokus dalam acara ini adalah penjelasan mengenai penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Beberapa penyakit yang disoroti adalah HIV/AIDS, herpes genital, gonore, dan sifilis. Para dokter memberikan pemaparan yang jelas mengenai gejala, cara penularan, dan dampak jangka panjang dari penyakit-penyakit ini. Tujuannya adalah agar para siswa memahami risiko nyata dari perilaku seks bebas dan menyadari pentingnya menjaga kesehatan diri.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan berbagai pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Sesi ini berlangsung interaktif, dengan para siswa terlihat antusias dalam menggali lebih dalam mengenai topik-topik yang mereka anggap penting. Para pemateri menjawab dengan sabar dan mendetail, sehingga para siswa pulang dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pendidikan seks, risiko yang perlu diwaspadai, dan bagaimana menjaga kesejahteraan diri dengan lebih baik.