Asrama Puteri  Borrommea


          A. PENYELENGGARA

          Penyelenggara Asrama Borrommea adalah Yayasan Lembaga Miryam, yang berkantor di jalan Patimura, Nomor 36, Telukbetung, Bandar Lampung. 

          Logo Yayasan



           Makna Logo

          1. Bentuk segi lima bermakna pendidikan yang berasaskan lima sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni: Pancasila dan lima panji layanan kerasulan pendidikan YLM, yakni CHYBK (Cerdas, Humanis, Yakin akan Penyelenggaraan Ilahi, Berkarakter, dan Kebersamaan).

          2. Salib melambangkan iman akan Tuhan Yesus Kristus sebagai pusat hidup dan pelayanan. 

          3. Hati yang memancarkan sinar melambangkan rahasia iman yang menjadi sendi dan sumber energi gerak kerasulan, yakni Cinta Hati Yesus yang Berbelaskasih (CHYBK). 

          4. Buku terbuka melambangkan pembelajaran hidup menuju CHYBK Cerdas, Humanis,  Yakin akan Penyelenggaraan Ilahi, Berkarakter, dan Kebersamaan).

          5. Pita yang bertuliskan nama Yayasan atau satuan pendidikan dengan warna dasar disesuaikan Tingkat masing-masing melambangkan kebersamaan sebagai pelayan belaskasih yang misioner dan siap berubah.  

              a.      Yayasan                          : Warna jas Yayasan (Hijau Pupus)

              b.     Asrama Borromea         : Coklat mudah/kuning

              c.      Diklat Kursiska                : Putih

              d.     SMP                                    : Biru tua

              e.      SD                                      : Merah Hati

              a.      TK                                       : Merah Mudah

          6. Warna dasar biru melambangkan kelimpahan Rahmat dengan iklim yang                      memberdayakan (Yoh 10: 10b)


          B. RINTISAN AWAL BOROMEA

          Pada awal tahun 1967 Sr. Clementina menjadi Kepala Sekolah Menengah  yang pada tahun 1953 diambil alih pengelolaannya oleh para Frater Utrecht dari Pastor Tromp.  Para frater mulai menetap di Metro pada tanggal 18 Juni 1953, di Frateran satu komplek dengan SMP yang lebih dikenal sebagai SMP X (Xaverius) Metro.

          Awal Januari 1982 Asrama Putri yang dirintis oleh Suster-suster Hati Kudus yang bertempat di Komplek Novisiat Susteran Hati Kudus dan lebih dikenal sebagai Susteran Tyas Dalem pada saat itu, dipindahkan di Komplek SMP Xaverius yang dulu adalah Frateran. Kini menjadi Jl.Krakatau No.26 Metro, tempat di mana Asrama berada. Dengan mengidolakan Sr. Borromea yang lebih dikenal dengan sebutan Moeder Borromea, sejak Januari 1982, bernama Asrama Borromea, sebagai pendamping atau pamong saat itu adalah Sr.Sesilia, HK dan Sr.Magdalena, HK.

          Tujuan dari Asrama Putri saat itu:

          1. Membantu pemudi-pemudi katolik agar kelak mampu menjadi kader gereja dan         masyarakat.

          2. Membantu mereka dalam menentukan pilihan hidup mereka , khususnya                        panggilan khusus sebagai biarawati.

          3. Membantu mereka dalam membentuk kepribadian dalam hidup bersama orang          lain.


          C. MUDER BORROMEA SOSOK PILIHAN

          Sebagai misionaris suster Hati Kudus dari Nederland, datang ke Indonesia di Palembang, pada bulan November 1936, memiliki kepribadian cepat bergerak, gigih, berkehendak kuat, penuh semangat, tegas, berwibawah, dan bersikap terus terang. Dari kehidupannya sebagai sosok HK, memancar sikap rendah hati dan kerelaan berkurban, yang mengalir dari semangat Cinta Hati Yesus yang Berbelaskasih (CHYBK) sebagai nilai keutamaan hidupnya. 

          Hal itu ditampilkan dengan mengedepankan hati sebagai pribadi yang
          • Setia, penuh tanggungjawab, memiliki kekuatan semangat yang berapi- api serta membangun kerjasama erat antar anggota demi kepentingan keseluruhan. 

          • Terbuka dan jujur, bersedia menerima kritik dan bertindak terus  terang

          • Menangani urusan kepemimpinan    dengan menemukan kelegaan dalam doa, merasa diperkuat dalam pengalaman keheningan dan sanggup menghadapi segala sesuatu dengan kegigihan dan kerelaan berkorban.

          • Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan Yayasan maupun Sekolah dengan tegas dan terencana demi kepentingan misi.

          • Pribadi Pemimpin yang menangani semua kegiatan dengan cerdas dan aktif, mengusai selukbeluk bidang pembangunan, dan urusan persekolahan.

          Meski rapuh kesehatannya sebagai misionaris sejati, jiwa visioner dan misionernya tetap membara untuk menggunakan peluang memulai hal baru perluasan ke Metro dengan mendirikan Novisiat sebagai tempat penyemaian benih panggilan dan penyediaan asrama putri sebagai sarana mengenal para gadis Indonesia memiliki kepercayaan untuk memulai novisiat hingga memiliki suster Indonesia yang akan mengambil alih hidup religius rasuli HK Indonesia.

          Muder Borromea telah menjadi warga negara Indonesia. Akhir bulan Agustus 1965 Sr. Borromea dirawat di RS Carolus Jakarta, ternyata keadaan sakitnya parah dan harus menjalani dua kali pembedahan hanya dengan jeda waktu beberapa minggu. Saat itu dianjurkan pulang ke Nederland, namun sebelum berobat ke Nederland telah dipanggil menghadap Bapa disurga 12 November  1965. Esok harinya dimakamkan di Menteng Pulo dan kini makam itu telah dipindahkan bersama Misionaris yang lain di pemakaman para suster di Negeri Sakti.

          D. FASILITAS
          1. Akomodasi
          Tersedia fasilitas layak untuk kebersamaan kegiatan harian:

              a. Makan, minum, memasak, isitrahat, sanitasi, kebersihan, cuci         pakaian,            dan setrika.
              b. Pembelajaran,  rekreasi, literasi,  printer, TV, proyektor, sound         system, telepon, CCTV, dan wifi.
              c. Bimbingan-pendampingan dan penerimaan tamu       d. Kerohanian: devosi, doa berdoa.
              e. P3K untuk penanganan kesehatan ringan/darurat.

          2. Konsumsi
          Tersedia konsumsi secara mencukupi dengan menu sederhana sehat:
              a. Makanan Harian: Tiga kali makan, Pagi, siang, dan sore dengan         menu: nasi, variasi sayur, dan variasi lauk.
              b. Peringatan Ulang Tahun dirayakan bersama untuk bulan yang         sama dengan variasi menu ekstra.
              c. Minuman :  teh manis, susu seminggu sekali.
              d. Snack-buah bergantian setiap hari.

          3. Kerohanian dan Pengembangan Diri
              a. Kerohanian: hidup menggereja, perayaan ekaristi, doa-doa                 harian, devosi, Bina iman, ziarah, rekoleksi, dan retret.

              b. Pengembangan Diri:  bidang akademik, kepribadian, sosial, seni         budaya, kepemimpinan, dan cinta lingkungan.

          4. Rekreasi, kunjungan keluarga-Libur
               a. Kesempatan rekreasi di asrama: Setiap hari Minggu-hari libur          nasional, dari pukul 09.00/setelah ke Gereja atau piket boga,                sampai pukul 12.45.

          b. Kesempatan Kunjungan Keluarga (orang tua atau     saudara)     pekan pertama setiap tiap bulan mulai hari Jumat sore     atau     Sabtu pagi sampai dengan  hari Minggu sore  pukul 17.30,     kecuali untuk warga asrama baru kunjungan keluarga baru         berlaku setelah dua bulan tinggal di asrama.

          c. Libur akhir semester maupun akhir tahun pelajaran sesuai     dengan ketentuan kalender pendidikan sekolah yang     bersangkutan.


          4.     Sarana Pembelajaran

                  a. HP maupun Laptop digunakan sebagai sarana pembelajaran             sesuai  dengan jadwal dan keperluan, selebihnya dititip. Jika             memerlukan di luar      waktu tersebut, perlu ijin suster, kecuali             saat kunjungan keluarga, hari minggu-libur nasional             sesuai ketentuan.

                  b. Wifi dapat diakses mulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00, dan             pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00

                  c. Printer disediakan untuk keperluan pembelajaran/tugas,             digunakan dengan partisipasi untuk kepentingan pengadaan             tinta, pemeliharaan, dan kertas melebihi batas ketentuan.


          E.  PENGELOLA

          Suster-Suster Hati Kudus Komunitas Borromea, yang terdiri atas lima orang, yakni (1) Sr. Martina, HK (pemimpin komunitas, +pemimpian asrama), (2) Sr. Cornelia, HK (anggota, + pamong), Sr. Hanna, HK (anggota, + pamong), Sr. Tadea, HK (anggota, + pamong), dan Sr. Olive, HK (anggota, + pamong).