Pada tanggal 31 Agustus 2024, Sekolah Santo Antonius mengadakan acara Rekoleksi yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan penerapan nilai-nilai spiritualitas dalam konteks pendidikan. Acara ini dihadiri oleh Tenaga Kependidikan dan Guru, dan Romo J. Sukamto, SCJ, sebagai pengisi materi utama. Tema acara, "Memperdalam Pemahaman dan Penerapan Nilai-Nilai Spiritualitas serta Kontribusi Pater Dehon dalam Pendidikan." Mendalami bagaimana nilai-nilai spiritualitas Dehonian dapat diintegrasikan dalam praktik pendidikan.
Dalam sesi ini, Romo Sukamto membahas mengenai transformasi spiritualitas Dehonian dalam karya pendidikan, dengan menyoroti respons Pater Dehon terhadap cinta kasih Kristus yang ditolak. Pater Dehon membalas penolakan tersebut dengan membangun persatuan dalam Hati Kristus dan menegakkan kerajaannya dalam batin manusia dan masyarakat. Prinsip-prinsip LOCORESA dan RECOLOPERSA, yang diterapkan dalam kehidupan Pater Dehon, menjadi fokus utama pembahasan.
Romo Sukamto menjelaskan bahwa manusia, dalam suatu NARASI, merupakan suatu keselarasan kehidupan, yaitu permanensi dan perkembangan (Idem dan Ipse). Idem atau kesamaan dalam diri manusia terwujud dalam KARAKTER, suatu sikap batin yang berlangsung. Keadaan yang mendalam dalam diri seseorang merupakan ciri khas yang membedakan mereka dari orang lain. Karakter inilah yang menentukan bagaimana seseorang dikenal. Jika kita kehilangan karakter, kita akan kehilangan identitas kita, menjadi seperti "Manusia Tanpa Kualitas." Dalam karakter ini, Idem dan Ipse saling menyatu dengan harmonis.
Selain itu, kematian Kristus, yang dianggap sebagai kematian yang kekal, melambangkan pengorbanan yang tidak pernah benar-benar selesai dan terus berlangsung. Melalui pengorbanan dan persembahan kita, kita ikut serta dalam pelayanan kasih Kristus, memperkuat makna dari cinta dan pengorbanan.
Acara dilanjutkan dalam sesi diskusi kelompok untuk mendalami beberapa pertanyaan. Pertama, membahas apakah nilai-nilai spiritualitas Dehonian dapat diterapkan dalam konteks berbeda, dengan fokus pada prinsip-prinsip RECOLOPERSA, yang meliputi ketaatan, disiplin, sensitivitas terhadap situasi, serta sikap tulus, ikhlas, dan penuh semangat. Kedua, mengeksplorasi apa saja yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketaatan, belaskasih, saling membantu, optimisme, dan ketahanan. Ketiga, mengevaluasi kapan dan di mana nilai-nilai ini dapat diterapkan, baik dalam aktivitas rohani, pendidikan, kegiatan ekstra kurikuler, olahraga, maupun seni. Terakhir, bagaimana prinsip-prinsip RECOLOPERSA diusahakan di luar lembaga, termasuk dalam konteks keluarga, lingkungan sosial, dan gereja paroki, dengan penekanan pada nilai-nilai rendah hati, taat, bijaksana, serta pengembangan karakter yang cerdas dan mandiri.
Integrasi nilai-nilai spiritualitas Dehonian dalam pendidikan sangat penting untuk membentuk karakter yang solid dan berintegritas. Melalui pembahasan mendalam mengenai prinsip LOCORESA dan RECOLOPERSA. Memahami bagaimana nilai-nilai seperti ketaatan, belaskasih, dan ketahanan dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam konteks pendidikan maupun di luar lembaga. Nilai utama yang dapat diambil adalah pentingnya menjaga dan mengembangkan karakter pribadi serta penerapan prinsip-prinsip spiritual dalam interaksi sehari-hari dan praktik profesional. Hal ini tidak hanya memperkuat identitas dan komitmen individu, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang penuh kasih dan berkelanjutan.